Asam Urat
adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari
makanan yang kita konsumsi. Ini juga merupakan hasil samping dari
pemecahan sel dalam darah. Sekarang Bagi anda yang sedang mencari info
tentang obat Asam Urat Tradisional, maka sudah tepat ketika anda membaca
tulisan ini, sebab benar tulisan ini didekasikan untuk memberikan
berbagai info menarik seputar obat Asam Urat.
1. Sidaguri ( Sida rhombifolia )
Dikenal dengan nama daerah guri, siliguri, kahindu, sadagori, otok-otok
atau bitumu. Kandungan kimia yang sudah diketahui adalah alkaloid,
kalsium oksalat, tannin, saponin, fenol, asam amino, minyak atsiri, zat
phlegmatic untuk ekspektoran, dan lubrikan. Akarnya mengandung alkaloid,
steroid dan aphredine. Sidaguri memiliki rasa manis, sedikit panas dan
sejuk. Dalam pengobatan, sidaguri digunakan sebagai antiradang, peluruh
kencing dan penghilang rasa sakit. Bagian tanaman yang digunakan adalah
akarnya.
Cara Meramu Sidaguri menjadi Obat Asam Urat:
Rebus 15-30 gram herba kering atau 30–60 gram herba basah sidaguri
dengan 3 gelas air sampai tersisa setengahnya, minum 3 kali sehari
masing-masing ½ gelas. Jika menggunakan akar, dosisnya 10– 15 gram.
2. Sambiloto ( Adrographis panniculata )
Aslinya merupakan tanaman dari India . Di beberapa daerah sambiloto
dikenal juga dengan nama papaitan, ki peurat, bidara, kayu mas, lang, ki
pait, sampiroto, atau ki oray. Sambiloto mengandung beberapa senyawa
flavanoid, alkane, keton, aldehid dan juga beberapa mineral seperti
kalsium, kalium dan natrium. Rasanya pahit, namun tanaman ini dikenal
sebagai antiradang, penghilang nyeri atau analgetik, dan juga penawar
racun. Bagian tanaman yang digunakan adalah seluruh tanaman.
Cara Meramu Sambiloto menjadi Obat Asam Urat:
Cuci bersih dan rebus sambiloto kering 10 gram, rimpang temulawak kering
10 gram, komfrey 5 - 10 gram, dan buah lada 1 gram dengan 5 gelas air
hingga tersisa 3 gelas, diminum 3 kali satu gelas setiap hari, 1 jam
sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
3. Kumis kucing ( Orthosiphon aristatus )
Juga telah lama dikenal sebagai diuretik yang berkhasiat sebagai
penghancur batu saluran kencing. Rasanya manis sedikit pahit, dulunya
banyak tumbuh di selokan dan anak sungai, namun sekarang tak sedikit
orang yang gemar menanamnya di pekarangan rumah. Garam kalium dalam
tanaman ini memang berkhasiat melarutkan batu ginjal, karenanya banyak
digunakan sebagai obat penghancur batu. Kandungan sinsetin-nya bersifat
sebagai antibakteri, dan tanaman ini juga mengandung senyawa
orthosiphonin
glikosida. Sifat diuretik tanaman ini berguna untuk membantu tubuh membuang kelebihan asam urat lewat urin.
Cara Meramu Kumis Kucing menjadi Obat Asam Urat:
Cuci bersih 10 gram daun kumis kucing kering atau 20 gram basah, 10 gram
meniran kering atau 20 gram basah, 10 gram sawi tanah kering atau 20
gram basah, 15 gram jahe merah kering atau 30 gram basah, dan 10 gram
kapulaga kering. Memarkan jahe merah dan gabung dengan bahan yang lain,
rebus dalam satu liter air hingga tersisa setengahnya. Minum pagi, siang
dan sore hari, masing-masing ¾ gelas (150 ml) atau minum dua kali
sehari masing-masing 200 ml.
4. Daun Salam (Eugenia polyanta)
dikenal masyarakat Indonesia sebagai bumbu masak karena memiliki
keharuman yang khas yang bisa menambah kelezatan masakan nusantara. Daun
salam rasanya kelat dan bersifat astringent. Senyawa-senyawa seperti
minyak atsiri, tannin dan flavonoid banyak terdapat dalam daunnya. Untuk
pengobatan memang daunnya lah yang paling banyak digunakan, tetapi
akar, kulit dan buahnya pun berkhasiat sebagai obat.
Cara Meramu Daun salam menjadi Obat Asam Urat:
Rebus 10–15 lembar daun salam segar ataupun kering dengan 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas, minum 2 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.